Trend E-Commerce, Survive Ala Penjual Online dan Optimasi Omzet Accurate
Memutuskan untuk resign dan mencoba menikmati detik-detik sebagai ibu rumah tangga banyak asam manis rasa nikmatnya. Tak hanya sibuk urusan domestik, keinginan untuk produktif dan mempunyai penghasilan sendiri pun seringkali tidak bisa dielak. Setelah memutuskan resign setahun kemudian saya mencoba untuk berjualan mainan anak secara online. Kegiatan berjualan online tersebut bukan merupakan hal yang baru bagi saya, dulu saat masih tercatat sebagai karyawan swasta pun saya beberapa kali mencari peruntungan dari pintu rezeki bernama perdagangan yang dikelola secara online seperti kerudung, buku dan juga obat herbal.
Dalam perjalanannya tidak semua
transaksi tercatat, pun kadang ada yang tercatat namun secara manual di kertas.
Sehingga tidak jarang data tersebut terselip atau hilang. Perkembangan usaha
online saya pun tidak memuaskan oleh berbagai faktor terutama dunia persaingan
yang semakin semakin ketat. Akhirnya diputuskan usaha tersebut off dahulu.
Beberapa hari yang lalu saya
menerima informasi tentang acara Digital Breakfast #5 yang diadakan atas
sinergi dari SolusiUKM, Accurate Online dan Coconut Indonesia. Acara tersebut bertujuan
untuk membantu lebih banyak pelaku UKM agar melek digital dan rapi pembukuan
serta memungkinkan pelaku UKM survive di tengah persaingan berdarah-darah dan
membantu optimasi omzet pelaku bisnis online dengan aplikasi pembukuan.
Tanpa tanya terlebih dahulu ke
panitia, saya malah langsung daftar saja. Padahal kalau harus datang sepaket
dengan bayi 15 bulan yang sedang aktif eksplor ke sana-ke mari. Alhamdulillah
ternyata diperbolehkan. Asik!
Mengenal serangkai sinergi, bantu UKM rapi pembukuan serta survive di tengah persaingan digital
SolusiUKM
SolusiUKM adalah rumah digital
bagi para UKM di Indonesia yang dalam 3 tahun ke depan mulai dari 2018,
menargetkan ingin merangkul 50.000 UKM di Indonesia dan membuat mereka Melek
Finansial dan Rapih Pembukuan. Menurut SolusiUKM salah satu faktor keberhasilan
sebuah usaha tidak hanya ditopang seberapa bagus produk yang UKM punya, atau
seberapa keren strategi marketing yang UKM miliki, tapi juga seberapa rapih pencatatan
pembukuan usahanya. Nah, untuk menunjang kebutuhan tersebut kemudian SolusiUKM
menggandeng delevoper ternama yatiu PT. CPSSoft dan membuat brand bernama Accurate.
Selain itu SolusiUKM juga menggandeng praktisi keuangan, perpajakan hingga professional
di bidang digital marketing untuk memunculkan fitur Online Consultation
sehingga para UKM bisa naik kelas dan melek secara digital.
Accurate Online
Accurate Online adalah sebuah
layanan piranti lunak/aplikasi berbasis cloud yang dikembangkan oleh CPSSoft
untuk dapat membantu para penggiat UKM (Usaha Kecil Menengah) dan UMKM (Usaha
Mikro Kecil Menengah) menuntaskan masalah laporan keuangan mereka. Layanan ini dapat
diakses di accurate.id. Accurate Online dapat dipergunakan oleh para pelaku
bisnis untuk mencatat pembukuan akutansi, dan menghasilkan laporan-laporan
keuangan yang dibutuhkan untuk menunjang operasional usaha secara instant
setelah memasukkan data pemasukan dan pengeluaran.
Tentang Accurate ini selengkapnya
ada pada penjelasan Kang Lukman di sesi ke-2 Digital Breakfast J
Coconut Indonesia
Coconut Indonesia adalah sebuah perusahaan
yang menawarkan jasa e-commerce order handling, photography, digital ads, social
media management, webstore maintenance, chat order handling. Pergerakan Coconut
Indonesia di industry e-commerce dimulai sejak tahun 2012 di mana hal tersebut
diinisiasi melihat berbagai macam gerak-gerik perubahan pola marketing, consument
behavior, dan pola distribusi barang dalam dunia perdagangan. Banyaknya kolega industry
perdagangan tampak belum memanfaatkan kemudahan e-commerce dikarenakan berbagai
faktor seperti ketidaktahuan dalam menjalankan bisnis e-commerce serta tidak
adanya biaya untuk investasi tambahan.
Perusahaan yang berlokasi di Jl.
Ir.H.Djuanda No.92 Dago, Bandung – Indonesia ini kemudian merapatkan barisan
dan mengerahkan segala kekuatan untuk membantu para kolega yang memiliki brand
untuk menjalankan bisnis di tahun 2015. Brand-brand yang ditemui masih banyak
yang menggunakan market place kemudian perlahan Coconut Indonesia membantu dan
memberikan pengarahan sehingga brand tersebut dapat membangun digital asset
sendiri, mulai dari photography, digital ads, social media management dan berbagai
hal lain seperti yang disebutkan di awal membuat pelaku usaha apalagi yang baru
berkecimpung di dunia online merasa terbantu.
Digital Breakfast #5
7 September 2018 saya sambil
membawa segendong bayik dan ransel meluncur ke acara Digital Breakfast #5 dengan
tema Retail is Detail, bertempat di Lo.Ka.Si, Jl. Ir. H. Juanda No.92. Pas
datang ke acara tersebut terasa wow. Rame. Peserta yang mengantri sampai
mengular panjang, dan sebagian besar mereka adalah anak muda.
Jadi ingat kalalu datang ke
tempat pengiriman paket saya sering bertemu muda-mudi yang bawa seabrek
bungkusan dan dugaan kuat itu adalah paket jualan yang akan mereka kirimkan ke
pembelinya. Di saat pesatnya penjualan melalui e-commerce dengan jumlah
pengunjung di triwulan pertama 2018 mencapai lebih dari 450 juta pengunjung, di
sisi lain persaingan penjualnya juga semakin ketat.
Seperti yang disampaikan Pak
Dhoni Raka selaku Head of Marketing Accurate Online dalam press release bahwa,
“Jumlah pengunjung harus bisa dimanfaatkan oleh pelaku UKM di Indonesia. Apalagi jumlah masyarakat yang melakukan pembelian online semakin meningkat setiap tahunnya. Selain pembeli yang bertambah, penjual juga bertambah. Sehingga persaingan semakin ketat. Pelaku UKM harus bisa memanfaatkan angka tersebut untuk menjadikan penjualan.”
Trend E-commerce di Indonesia dan How To Survive di tengah-tengah persaingan yang berdarah-darah
Pemaparan Trend E-Commerce dan How To Survive oleh Kuntowiyoga |
Sesi pertama disajikan sarapan pagi
kaya gizi oleh Kang Rachmat Sutresno Kuntowiyoga yang berprofesi sebagai VP
Strategic Business Development Panenmaya Group Indonesia. Kang Kuntowiyoga
memaparkan tentang Indonesian Consumers shop during working day and working
hour.
Dalam hati saya sambil mengiyakan.
Sebagai pelanggan dan pernah merasakan kursi karyawan, seringkali saat
pekerjaan sudah selesai sambil relaksasi malah cuci mata atau berburu barang di
online shop apalagi kalau dengar bisik-bisik meja sebelah yang bahas diskon, free
ongkir, dll.
Kang Yoga juga menampilkan
beberapa barang yang sama dijual dengan harga berbeda. Ternyata pasar memilih
harga yang ratenya berada di tengah. Dengan asumsi publik yang lagi-lagi saya
iyakan karena mengalaminya juga. Bahwa harga barang termurah biasanya
dikhawatirkan tidak ori; harga barang tertinggi buat pelanggan dinilai yang
lebih murah aja ada ngapain beli mahal-mahal; nah kebanyakan seperti saya cari
aman dengan harga pertengahan.
Lagi dan lagi saya dibuat
angguk-angguk menyetujui materi yang dipaparkan dengan data penunjang yang
lengkap. Kebanyakan transaksi penjualan online dilakukan oleh gender pria di beberapa
marketplace. Jadi teringat pak suami deh. Memang kenyataannya, pria yang
notabene suka cari yang praktis dan agak gimana gitu kalau harus muter-muter
mall, pasar, cari barang harga murah berkualitas misalnya. Dengan adanya
e-commerce ini akan menjadi jalur utama yang dipilih oleh para pria. Dan tidak
menutup kemungkinan para wanita berhambuan di marketplace juga.
Selain itu Kang Yoga memberikan
tips how we are going to survive as a brand, as a markete, as a distributor, as
a reseller, etc. Kita diperkenalkan dengan IDEA (Identify – Develop – Engage – Accelerate).
Singkatnya identify menuntut untuk mengenal siapa diri kita, apa produk kita.
Identify WHO you are; a brand, a distributor, a reseller? Setiap bagian tentu
memiliki peran yang berbeda.
Kemudian, develop menuntun kita untuk membangun presence/kehadiran. Menurut
Kang Yoga, “Transaksi di chat lebih
besar dari transaksi di web.” Oleh karena itu ketika kita punya akun di
berbagai platform diusahakan untuk konsisten hadir dan manage akun dengan baik.
Selain develop a presence kita juga perlu develop a solution. Sebagai suatu
brand kita juga tidak hanya menghasilkan suatu produk asal-asalan tetapi harus
memberi solusi atas masalah apa, apa value lebihnya. Sharing-sharing dahulu
selling-selling kemudian.
Yang membedakan brand dan komoditas adalah story. Sebuah brand memiliki story dari produknya.
Selanjutnya engage.
Kita tidak lagi butuh 100.000 orang untuk melihat produk kita. Kita hanya butuh 1000 orang yang sesuai dengan target kita dan mereka yang melihat produk kita.Di sini kita harus belajar mengubah cara pandang di mana tidak lagi berfokus pada number of reachnya saja tapi fokus pada target yang tepat. Ketika sudah mendapat calon pelanggan yang tepat harus bisa mengikat. Lagi-lagi soal chat atau membalas respon. Seringkali deskripsi barang sudah dijelaskan di caption namun masih saja ada orang yang menanyakannya. Respon belum tentu harus menjawab. Respon dan menjawab bisa jadi dua hal yang berbeda. Saat ini ketika sudah memberanikan terjun onlne ada konsekuensi membalas chat. Harus coba dijalani.
Terakhir adalah accelerate. Cobalah berakselerasi
dengan cara yang cerdas. Jika tidak mampu meng-hire orang, coba cari tools yang bisa membantu pekerjaan.
Di awal sesi juga Kang Yoga
mengingatkan untuk tidak menjadi superman tapi cobalah menjadi avenger. Membangun
suatu sinergi.
Optimasi omset jualan online cukup lewat aplikasi pembukuan canggih
Pemaparan Optimasi Omzet Jualan Online oleh Lukman |
Sesi ke-2 diisi oleh Kang Lukman
Bijak Bestari selaku Product Manager Accurate. Pernyataan di awal dari beliau
cukup membuat saya kembali berkelana kepada masa lalu ketika masih berjualan. Pembisnis
muda di tahun pertama gugur 25% di tahun berikutnya mengalami peningkatan
keguguran lagi dan begitu seterusnya.
Penyebab gugurnya suatu usaha
adalah:
- Mencoba melakukan semuanya sendiri
- Tidak memiliki tim yang kuat
- Kalah berkompetisi
- Kurang mengerti Strategi Pemasaran
- Kurangnya
pengetahuan di bidang keuangan
Keuangan merupakan suatu faktor yang penting untuk kelanggengan bisnis.
Alasan pengusaha tidak care
dengan akutansi:
- Tidak mengerti
- Ribet
- Tidak ada waktu
- Tidak paham akutansi
- Tidak ada tenaga yang kompeten
- Mahalnya tenaga kerja accounting
Dan kemudian kami diperkenalkan
dengan aplikasi pembukuan yang simple, bisa dibuka kapan pun, di mana pun.
Namanya Accurate Online (AOL). Aplikasi akutansi yang sudah saya sebutkan di
awal. Aplikasi ini dibangun dalam bentuk web yang bisa di akses dari browser
dengan alamat accurate.id dan ada juga versi androidnya yang bisa didownload
dari playstore.
Accurate memiliki beberapa keunggulan, yaitu:
- Asisten akutansi
- Menyajikan laporan keuangan secara realtime
- Pantau stok barang dengan mudah
- Integrasi dengan tokopedia, shopee dan bukalapak
- Integrasi dengan internet banking
- Partner usaha di mana pun dan kapan pun
- Mudah digunakan tanpa harus mengerti accounting
- Mampu melakukan pemotongan pajak otomatis mulai dari PPh 21, PPh 23, PPN dan juga pph 4 ayat 2 serta terintegrasi dengan e-faktur perpajakan.
Dengan merapihkan pembukuan
UKM/UMKM setidaknya kita bisa mengurangi dampak gugurnya suatu usaha bahkan
dengan rapihnya pembukuan, kita bisa tahu jumlah pemasukan dan pengeluaran
secara detail sehingga strategi meningkatkan omset bisa dilakukan dengan tepat.
Kerennya, aplikasi yang dihadirkan atas kerjasama dengan SolusiUKM ini memiliki
penawaran cukup menarik.
Fitur Unggulan Accurate |
Paket database berserta dengan
akses 1 User
Rp. 200.000 (dua ratus ribu
rupiah) / Database / Bulan
Tambahan akses User database
Rp. 20.000 (dua puluh ribu
rupiah) / Tambahan Akses User / Bulan
Tambahan akses Integrasi Aplikasi
Pihak Ketiga
Rp. 20.000 (dua puluh ribu
rupiah) / Tambahan Akses Aplikasi / Bulan
Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
10% (sepuluh persen) dari total
biaya yang dibebankan
Yang penasaran bisa langsung
meluncur ke accurate.id untuk mencoba trialnya secara GRATIS selama 30 hari.
Dan senang sekali mendengar kabar baik saat acara, semua yang datang di Digital
Breakfast #5 saat itu berhak mendapatkan potongan harga 600 ribu untuk
berlangganan Accurate selama 1 tahun.
Subhanallah reviewnya lengkaap pisan
BalasHapusAsyik ya ada trialnya 30 hari ini..Btw memang nggak asal ikut2an ya buat bisnis online ini karena sesungguhnya memanagenya lebih derail
BalasHapusWell note mba, aku sedang memulai bisnis online, baca tulisan ini semakin tercerahkan, ada yang telah saya mengerti dan ada yang belum.
BalasHapusSemua memang butuh dimulai, dan akan tahu permasalahan apa saja yang harus diselesaikan dengan dimulai usaha onlinenya ya mba.. semangat!
Bagi pebisnis memang gak hanya memulai tapi juga harus mempertahankannya ya. Pengelolaan yang detail penting apalagi urusan keuangan seperti ini
BalasHapusJaman sekarang semua orang wajib teknologi bahkan ibu rumah tangga gak boleh ketinggalan informasi...
BalasHapusApalagi pemilik UKM...atau apapun..sekarang banyak kegiatan yg serba online dan memanfaatkan dunia digital...
Teknologi itu membantu dan mempermudah..jadi wajib terus belajar...
Wah baru tahu saya akan aplikasi ini. Iya, jaman sekarang pelaku UKM dan UMKM sudah seharusnya lebih bisa menggunakan kecanggihan teknologi ya supaya bisa mengikuti perkembangan jaman. Sebagai panggabean senang banget saya mendapatkan info detail ini. Belajar jualan online juga ah hehehe ...
BalasHapusEnak yaaa.. skrg semua serba online. Bahkan buat pembukuan ukm dan umkm pun ada yg online. Mantabs lah
BalasHapusHahaha dulu aku ngeOS krn ribet, gak ada waktu, malasssss jg hiks.Emang harsu disiplin ya. Apalagi kalau ada sistem pencatatan keuangan yg lbh oke, bisa memudahkan TFS :D
BalasHapusjadi inget teman-teman pelakapak online. ketika bisnis besar memang ada kendala keuangan. karna biasa dipake buat pribadi klo sudah ada software seperti ini jadi lebih mudah mengatur keuangan
BalasHapusMemang butuh ilmu, ketekunan dan kesabaran ya, untuk membukukan transaksi.
BalasHapusKuncinya, tak lelah belajar, apalagi di era digital saat ini, mau tak mau optimasi jadi sangat penting
Ini bawa anak reviewnya meni lengkap apalavi ga bawa anak hehe..mantaps...
BalasHapuswahh ini solusi banget yaa buat pelaku UKM.. lebih hemat juga jadinya..
BalasHapus