Meski Mendung Tetap Asyik di Pangandaran
Awal tahun 2017 saya berkesempatan ikut acara Family Gathering yang diadakan kantor suami. Sudah lama ternyata ya, sekarang sudah masuk akhir tahun. Faktor M telah merajalela ups! Oya, destinasi tempat wisatanya adalah Pangandaran. Pemilihan destinasi yang cukup menarik. Di Bandung kan daerah gunung, sekencang-kencangnya berlari untuk berwisata seringnya ke Lembang deui, Lembang deui. Melihat si hijau-hijau berderet rapi; kebun teh. Umplek-umplek di daerah gunung yang brrrr dingin. Meski sebenarnya di Bandung pun belum pernah bosan. Banyak tempat wisata yang belum pernah dikunjungi atau bahkan yang pernah dikunjungi pun mau-mau lagi untuk datang kembali.
Baca: Pesona Tangkuban Perahu Lembang
Nah pada kesempatan itu, dimanfaatkanlah dengan sebaik mungkin untuk mendapatkan kenikmatan yang tidak ada di Bandung. Pantai oh pantai.
Dalam benak teman-teman apa sih yang terpikirkan tentang pantai? Ombak? Pasir? Terus apa lagi? Biasanya nih yang bikin rame itu sunset atau sunrisenya. Iya ngga sih? Sore-sore duduk di pinggiran pantai menghadap ke arah matahari terbenam sambil menikmati novelnya Bang Tere Liye yang berjudul Sunset Bersama Rosie, terus cekrek-cekrek (selfi), diunggahlah ke instagram akhirnya mataharinya tenggelam dan kitanya sibuk balas komentar serta merhatiin notification nungguin si dia kasih love. Eh! Siapa tuh?
Nah, sayangnya saat kami sampai di Pantai Pangandaran cuacanya sedang mendung. Musim hujan masih bergelayut di atas tanah ini, tanah apa pasir ya nyebutnya. Yowis, intinya masih musim hujan dan sore itu mendung, matahari malu-malu menampakan dirinya. Awal langkah kaki ini seperti kurang gairah. Apalagi perjalanan jauh menggunakan bus hingga lebih dari 6 jam dengan kondisi saat itu sedang hamil anak pertama, mabok kendaraan tidak seperti biasanya menjadi kesan tersendiri.
Beruntung saya segera mengusir kekecewaan yang hampir saja menyelimuti. Banyak hal lain yang bisa kita nikmati di Pantai Pangandaran. Bukan sekadar sunset atau sunrise. Saya mencoba belajar menikmati sisi lain Pangandaran.
Ketika harapan itu tidak tercapai dan kita terus-menerus memikirkannya, maka kebaikan-kebaikan yang lain bisa jadi tertutup lalu kita terlewat untuk menikmatinya.
Selain sunrise atau sunset banyak hal bisa kita nikmati di Pangandaran. Mendung bukan berarti pupus harapan. Mendung bukan berarti tidak boleh terbit keceriaan.
Hal-Hal yang Bisa Dilakukan:
- Bangun Istana KerajaanHampir setiap anak kalau ke pantai bawaannya pengen mainin pasir. Entah itu bangun rumah, bangun istana, bangun bentengnya istana aja atau bentuk absurd yang susah didefinisikan ya pokoknya gundukan pasir, bolehlah dikata gunung juga. Anak yang punya anak seperti saya juga kalau sudah duduk di pasir kadang tanpa sadar corat-coret, gusrak-gusruk mainan seenaknya. Seru. Lumayan buat yang mau coba bangun istana bisa nih, gratis pula asal ngga dibawa pulang.
-
Sambil memandang ombak yang berbuih, mentafakuri ciptaanNya, makin seger ditambah khasnya wisata pantai yaitu minum kelapa muda. Eits, jangan sampai gagal fokus sama yang tercyduque di foto ya. Mereka itu pasangan halal, kalau kamu yang masih singelillah selamat berjuang meraih kemuliaan.
- Gulang-Guling Bareng OmbakIni nih yang paling seru buat para bapak. Nah ibu-ibunya mah termasuk saya melipir di pinggiran saja. Tiada lain karena basah-basahan. Main gulang-guling dengan ombak. Yang bajunya belum basah, digotong rame-rame dan jeburin sampai kuyup. Tapi, gulang-guling di pinggiran pantai seperti ini harus ingat batas. Di garis tertentu oleh petugas diberi tanda bendera sebagai batas pengunjung bermain air. Karena jika melebihi batas tersebut dikhawatirkan terseret arus yang lumayan kenceng lho.
- Senam
- Main Bola
- Gowes-Gowes SepedaSaat pagi-pagi, sebagian orang main bola, jalan-jalan di pinggir pantai, ada juga rombongan bapak-bapak entah dari mana lengkap dengan helm dan kostum pesepeda serta tak ketinggalan sepedanya juga. Olahraga bersepeda ini memang banyak penggemarnya ya. Nah buat yang ingin olahraga atau sekadar icip-icip sensasi sepedaan di daerah pantai tapi tidak membawa sepedanya, bisa sewa juga. Banyak kok yang menyewakan sepeda di pinggir jalan. Banyak jenisnya pula. Mau yang sendiri atau rombongan seperti odong-odong, muat berenaam asal emm badannya disesuaikan ya.
- Naik PerahuNah hari pertama datang kan hanya main-main air di pinggiran pantai, selanjutnya hari kedua kami diajak berkeliling dengan perahu. Lumayan merasakan gulungan ombaknya padahal tidak terlalu jauh dari bibir pantai. Perahu di depan kami yang tertangkap kamera pun cukup ekstrim melawan ombak.
- Menikmati Pemandangan Drama Descendant of The Sun ala Pangandaran IndonesiaSiapa sih yang tidak tahu drama Descendant of The Sun? Itu lho, drama yang diperankan Song - Song couple. Yang tahun ini pemeran utamanya dikabarkan resmi menikah. Sampai ada yang namanya hari patah hati seduniah. Hmmm. Eh ada yang ngga tahu juga? Iya. Pak suami saya termasuk diantaranya #ups. Di drama tersebut salah satu tempat syutingnya adalah Pantai Navagio, Yunani. Pantai pasir putih dengan kapal karamnya. Nah Indonesia juga punya nih.
Kapal karam ini ternyata bernama FV Viking yang merupakan kapal buronan internasional sebab perbuatannya menangkap ikan secara ilegal. FV Viking ini ditenggelamkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Bu Susi Pudjiastuti pada pertengahan Maret 2016.Dari Pasar Pantai Pangandaran, untuk menuju ke pasir putih ini perlu menggunakan perahu dan bisa sejenak minta berhenti. Tapi karena diburu waktu akhirnya sekadar lewat saja dan itu sudah cukup mengenang drama DOTS. Hehehe.
- Makan Ikan
Tidak lupa kami pun disuguhi hidangan ala pantai. Ada ikan, cumi, dll dengan berankea olahan. Alhamdulillah meski lagi hamil tetep aja doyan makan seafood malah nagih. Wisatawan juga bisa lho beli ikan yang masih mentah di sini.
Setelah dua hari semalam di Pangandaran, kemudian kami juga berkesempatan mengunjungi Batu Karas. Dan waw! Rame buanget. Yang bapak-bapak kembali nyemplung di air dan ibu-ibunya di tepian pantai saja. Sayangnya saya tidak sempat ngeksplor banyak hal di sini, nemenin anknya Kang siapa lupa main pasir, seru juga! :)
Setelah dua hari semalam di Pangandaran, kemudian kami juga berkesempatan mengunjungi Batu Karas. Dan waw! Rame buanget. Yang bapak-bapak kembali nyemplung di air dan ibu-ibunya di tepian pantai saja. Sayangnya saya tidak sempat ngeksplor banyak hal di sini, nemenin anknya Kang siapa lupa main pasir, seru juga! :)
Kebersamaan pun menjadi salah satu hal yang menambah indah setiap momen di manapun berada.
Sebentar lagi akhir tahun, banyak yang ingin menghabiskan masa cutinya apalagi anak-anak juga libur semester. Bagi yang ingin berwisata jangan lupa melihat dan menimbang situasi kondisi yang ada. Meski cerah bukan berarti tidak hujan, meski hanya mendung disertai sedikit matahari juga belum tentu sama sekali tidak akan hujan lebat. Persiapan sebisa mungkin dimaksimalkan. Kondisi fisik, mental juga bekal. Kalaupun harus menetap di rumah juga tetap bisa berkegiatan dengan asyik. Selamat beraktivitas dengan ceria :)
makan seafood nih yg paling enak di pangandaran murah
BalasHapusIya.. dan sensasinya beda. Makan di pantai sama di Bandung. Atau efek laper kali sayanya ya mba.. hehe
HapusPengen makan ikan bakarnya deh 😍
BalasHapusYuk cuss, Teh. Di rumah masing-masing :D
Hapuswah seru yaa, paling suka bikin istana pasir kalau ke pantai, love!
BalasHapusGratis dan sepuasnya. Unlimited ya, Teh..
Hapusmakan ikan sambil lihat pantai memang top banget mb
BalasHapusApalagi bareng-bareng sama keluarga ya mba
HapusSayang Pangandaran ngga seindah dulu, saya beberapa kali ke kawasan cagar alamnya, ada banteng kalo ngga salah
BalasHapusWah... ibu udah berpengalaman nih ngeksplor sampai ke cagar alamnya juga..
HapusUdah lama banget gak ke Pangandaran, jadi kangen banget hehe tfs ya Teh
BalasHapussami-sami, Teh..
Hapusuwaaahh.... aku kira kapal yang ditenggelamkan itu tenggalam di dasar laut dalam gitu. Ternyata ada 1 yang nyasar di tepi pantai ya... jadi eksotis malahan ya kalau nyasar gitu
BalasHapusEh itu prosesi penangkapannya kurang tahu saya, Mba..
HapusKelapa mudaaa, seafood jd inget si dia ih 😅 sekarang lebih asyik ke batu karas da ktku mah
BalasHapusNah habis dari Pangandaran itu ke Batu Karas, Teh. Tapi sayangnya ngga banyak yang dilakuin. Ruame sekali.. Memang viewnya lebih kece ya
HapusSaya jg awal 2017 kemarin ke pangandaran, maret atau april gitu... Dan sama, mendung :)
BalasHapusLumayan jadi ngga bercucuran keringet ya, Teh..
HapusTerakhir 2014 kesini, udah banyak pisan yang berubah. Apalagi itu ada kapal yang ditenggelamkan bu Susi hahaha. Kangen makan udang asam manis yang gede-gede di Pangandaran 😂
BalasHapusTah.. Teh Nesa apal banget salah satu menu terenyaknya...
HapusApa cm aku ya yg seneng ke pantai pas mendung hahahah. Jd ga panas mba. Ga kuat soalnya ama panas pantai :D. Eh aku br tau ttg yg kapal karam itu... Wuiihh, kalo ke pabtai pangandaran bakal aku dtgin ah... Ini anak2 jg pasti tertarik melihat begini...
BalasHapusIya memang ada plus plusnya juga pas mendung
HapusAh kangen Pangandaran... Ga ngebosenin :)
BalasHapusSelalu ada cerita ya, Teh ^^
HapusAnak-anakku udah minta pingin main di pantai night mba. Dan keluarganya kami belum pernah main ke Pangandaran. Kayaknya bisa kami masukin list buat next trip.. :D Aku malah suka kalo ke pantai mendung, biar gak panas dan gak lengket hihihi
BalasHapusWah, lagi-lagi ada yang lebih suka mendung. Memang ada plus plusnya tersendiri ya, Mba
Hapusini diambil pake kamera apa teh?
BalasHapusKamera hp sony, Teh Rara.. yang belum lama ini hilang :|
Hapusmenarik ya pengalaman di pangandaran.
BalasHapusAlhamdulillah
Hapus