Diary Pernikahan Bagian 5 - Istikharah Cinta
Istikharah cinta
dalam hening sujud mengalun sebening-bening doa
menyisir semua rasa
pada jiwa yang tengah bertanya
Istikharah cinta
mengalir menitik mengaksara
menjadi bait-bait tanda
yang hadir menyelimuti jiwa
teduh syahdu tak bergoyah
"Setiap kita punya hati, dan di dalamnya nurani kita terus bergelatar menyuarakan pesan Ilahi. Permasalahanya kemudian adalah bisa tidaknya pesan nurani itu bergerak keluar menembus dinding hati lalu terdengar. Sering kali ia hanya berbisik. Tak jelas, atau bahkan terbungkam. Itu karena karat-karat dosa menjerujinya. Kemudian, setiap suara hati hanya mampu menggetarkan jeruji-jeruji itu. Hingga seringkali kita mengira suatu bisikan sebagai suara hati, padahal itu adalah geretak jeruji dosa dan palang-palang nafsu. Nurani yang berbisik, menyakiti hawa nafsu yang mengungkungnya. Lalu hawa nafsu itu berteriak nyaring. Dan dialah yang kita dengar."
-Jalan Cinta Para Pejuang, Salim A. Fillah-
Jawaban itu masih menggantung. Ya atau tidak? Sekaran…
dalam hening sujud mengalun sebening-bening doa
menyisir semua rasa
pada jiwa yang tengah bertanya
Istikharah cinta
mengalir menitik mengaksara
menjadi bait-bait tanda
yang hadir menyelimuti jiwa
teduh syahdu tak bergoyah
"Setiap kita punya hati, dan di dalamnya nurani kita terus bergelatar menyuarakan pesan Ilahi. Permasalahanya kemudian adalah bisa tidaknya pesan nurani itu bergerak keluar menembus dinding hati lalu terdengar. Sering kali ia hanya berbisik. Tak jelas, atau bahkan terbungkam. Itu karena karat-karat dosa menjerujinya. Kemudian, setiap suara hati hanya mampu menggetarkan jeruji-jeruji itu. Hingga seringkali kita mengira suatu bisikan sebagai suara hati, padahal itu adalah geretak jeruji dosa dan palang-palang nafsu. Nurani yang berbisik, menyakiti hawa nafsu yang mengungkungnya. Lalu hawa nafsu itu berteriak nyaring. Dan dialah yang kita dengar."
-Jalan Cinta Para Pejuang, Salim A. Fillah-
Jawaban itu masih menggantung. Ya atau tidak? Sekaran…